Penyakit dalam Budidaya Jahe Gajah dan Pencegahannya

bibit jahe gajah

 

Penyakit Layu Bakteri dan Pengendaliannya dalam budidaya jahe gajah

Penyakit layu bakteri adalah salah satu momok yang menakutkan bagi petani jahe gajah. Penyakit ini pertama kali dtemukan di Queenland Australia, lalu menyebar ke Indonesia melalui sentra jahe gajah seperti Bengkulu, Sumatra Utara, Jambi, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Penyakit layu Bakteri menyerang pada daun jahe gajah yang menguning.

Gejala Penyakit Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri memiliki gejala tertentu seperti daun daun yang ada di bawah menguning, menyusul daun daun yang lain. Kemudian daun daun tersebut melipat dan akhirnya layu dengan cepat dan menyebar ke bagian pucuk.

Ciri berikutnya tunas menjadi busuk yang ditandai dengan adanya jaringan basah. Pada perkembangan lebih lanjut, tanaman mati dan batangnya rebah. Lalu bila dicabut dan rimpangnya dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklat coklatan. Serangan biasanya terjadi pada bibit jahe gajah tanaman muda yang berumur 3-4 bulan. Tanaman yang terkena penyakit akan cepat meluas ke seluruh area hanya dalam beberapa minggu saja.

Penyebab Penyakit Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri secara ilmiah disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum yang dapat hidup lama dalam tanah. Penyebaran penyakit ini biasanya melalui bibit, air, serangga, alat alat pertanian, hewan dan manusia.

Pengendalian Penyakit Layu Bakteri

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

  • Tidak menanam jahe gajah pada areal yang terserang penyakit ini selama kurang lebih 3 sampai 5 tahun dan sebaiknya tidak ditanami tanaman inang seperti padi, jagung, palawija dan sebagainya
  • Menggunakan bibit sehat dan sebelum ditanam bibit tersebut direndam dalam larutan antibiotik 0,1 % selama kurang lebih 60 menit.
  • Pada daerah endemik harus dilakukan rotasi dengan tanaman lain yang bukan inang patogen.
  • Melakukan sanitasi dan pemeliharaan kebun dengan teratur dan intensif.
  • Melakukan monitoring terhadap tanaman yang diserang patogen secara teratur.
  • Membuat saluran drainase yang baik agar tidak ada tanaman yang tergenang air hujan.
  • Cara pengendalian adalah dengan merendam bibit jahe gajah dengan Agrimisin 250 ppm selama 24 jam.

Demikian sedikit tips pengendalian penyakit layu bakteri yang kami sarikan dari buku Jahe Gajah ( H Budi Santoso, Penerbit Kanisius 1994). Semoga anda sukses dalam budidaya jahe gajah.

 

Syarat Bibit Jahe Gajah yang Baik

Syarat Bibit Jahe Gajah yang Baik

Menanam jahe gajah tidak boleh asal tanam begitu saja. Bisa bisa yang didapatkan bukan panen yang melimpah, malah sebaliknya, yakni rugi bertubi tubi. Itulah sebabnya, butuh prasyarat yang mesti dikuasai dan dimiliki oleh setiap pembudidaya jahe gajah supaya kelak sukses di waktu panen yang ditunggu tunggu.

Salah satu prasyarat utama untuk mendukung kesuksesan budidaya jahe gajah adalah standar bibit jahe gajah yang baik, unggul, super dan berkualitas. Bibit jahe gajah yang unggul tentu saja memiliki umur yang lebih tua. Setidaknya satu tahun ke atas, sebagaimana dalam budidaya jahe merah. Usia bibit sangat mempengaruhi kesuksesan penanaman jahe gajah.

Bibit jahe gajah yang baik tentu saja bebas hama. Tidak terkena serangan busuk rimpang oleh bakteri atau jamur. Itulah sebabnya, di waktu anda menyemai jahe gajah, sebaiknya hati hati. Pisahkan bibit jahe yang terkena penyakit busuk rimpang dengan yang tidak. Sebab, bila dicampur begitu saja, akibatnya akan menular ke jahe yang lain.

Supaya bebas dari hama, ada baiknya pula anda menggunakan larutan fungisida. Tujuannya supaya jahe gajah tidak diserang virus. Larutan fungisida terbukti mampu mencegah terjadinya jamur yang biasa muncul pada bibit jahe gajah. Serangan jamur biasanya menimpa jahe gajah yang sehabis di panen dan ditumpuk dalam karung goni dan lain lain. Ketika ditumpuk secara berhari hari, tanpa diangin anginkan, berpotensi besar memunculkan penyakit jamur dan mengakibatkan busuk rimpang di jahe gajah.

Kedua bibit jahe gajah yang baik bebas penyakit. Termasuk disini penyakit uret daun. Itulah sebabnya, ada baiknya anda menggunakan obat reagent di tanah sekitar bibit tanaman jahe gajah supaya tumbuh dengan baik.

Permasalahan permasalahan tersebut diatas sebenarnya bisa diatasi bila dimulai dari bibit jahe gajah yang benar benar tua, lingkungan yang bebas penyakit atau jamur, atau uret, dan kesabaran dalam pengelolan tanaman jahe gajah. Terus belajar dan mencari solusi di setiap masalah sehingga anda pun akan sukses dalam budidaya jahe gajah.

 

bibit jahe gajah

Syarat Tumbuh Budidaya Jahe Gajah

 

Syarat Tumbuh Budidaya Jahe Gajah

Jahe gajah adalah salah satu tanaman berjenis rimpang yang bernilai ekonomis. Budidaya jahe gajah dilakukan masyarakat mengingat pangsa pasarnya yang luas. Tanaman atau budidaya jahe gajah tentu saja banyak dipengaruhi lingkungan sekitarnya. Menanam jahe gajah pada dasarnya mudah, tidak serumit yang dibayangkan. Namun tentu saja tidak asal tanam juga.

Secara iklim, Budidaya jahe gajah cocok dikembangkan di Indonesia dengan iklim tropis. Musim penghujan adalah saat yang tepat untuk memulai budidaya jahe gajah. Bulan Desember sampai April biasanya hujan melimpah. Nah, di saat inilah kesempatan yang sangat tepat untuk menanam jahe gajah. Carilah bibit yang bagus atau sudah tua dan tidak busuk rimpang.

Budidaya jahe gajah cocok ditanam dengan sistem monokultur atau seragam. Apa pasal? Bila ditanam dalam model tumpang sari, produksi jahe gajah tidak sebagus sistem monokultur. Jawabannya tentu saja jelas. Sistem monokultur memungkinkan jahe gajah berkembang dengan maksimal tanpa terkena “ayom” yang menyebabkan supplai matahari dan mineral dalam tanah berkurang.

Itulah sebabnya, bila anda menanam jahe gajah di area yang sekitarnya terdapat pohon jati yang besar jelas menyebabkan pertumbuhan tanaman jahe gajah anda berkurang. Ini disebabkan proses fotosintesa dalam jahe gajah terhambat. Karena jahe gajah membutuhkan supplai matahari yang maksimal.

Syarat tumbuh budidaya jahe gajah selain itu adalah lahan atau media yang tepat. Media yang dimaksud bisa tanah polybag atau karung. Usahakan medianya mengandung unsur NPK (nitrogen pospor kalium) yang biasanya terdapat pada pupuk kandang, urine kelinci, sapi, kambing, humus, atau sisa sisa pembakaran daun. Atau dengan kata lain subur.

Disamping itu, kualitas bibit jahe merah juga turut mempengaruhi. Bibit yang sudah tua atau satu tahun keatas adalah standar yang harus dipenuhi bila kelak ingin panen sukses. Setelah bibit ditanam, pemupukan dan pengairan menjadi utama. Anda bebas menggunakan pupuk apa saja. Bisa organik dan kimia. Namun, tentu saja masing masing ada kelebihan dan kekurangannya. Hanya saja kalau ingin biaya murah dan bahkan kadang kadang gratis manfaatkanlah pupuk kandang di sekitar kita.  Semoga anda sukses dalam budidaya jahe gajah.

Budidaya jahe gajah prospek cerah

 

Budidaya jahe gajah prospek cerah

Budidaya jahe gajah akhir akhir ini semakin diminati masyarakat. Banyak alasan yang melatarbelakanginya. Disamping cara budidayanya yang relatif mudah, juga potensi penghasilan dari panen jahe gajah yang “lumayan besar”. Jahe gajah bila ditanam di media apapun entah polybag atau karung atau lahan tanah hasil panen rimpangnya lebih banyak bila dibandingkan jahe emprit dan jahe merah.

 

Jahe gajah diminati pasar ekspor atau luar negeri dan dalam negeri. Daerah Qatar, India, Bangladesh dan lain sebagainya, banyak yang menyukai jahe gajah dan para eksportir pun banyak yang berkecimpung dalam hal ini. Di dalam negeri, permintaan jahe gajah juga tidak kalah bagusnya dengan jahe merah. Jahe gajah banyak dimanfaatkan untuk industri herbal, obat obatan, makanan olahan, farmasi dan kedokteran.

 

Itulah sebabnya, menanam jahe merah tidak ada ruginya. Bila anda memiliki lahan yang tidak terpakai atau nganggur cobalah memanfaatkannya dengan menanam jahe gajah. Yakinlah, bila anda serius dan telaten, akan ada hasilnya. Di pasar pasar, banyak yang menyediakan jahe gajah dan menjadi lahan empuk untuk dijual ke mereka.

 

Anda berminat budidaya jahe gajah? kami sedia bibit jahe gajah ready stock siap kirim kirim ke seluruh Indonesia. Untuk anda yang berlokasi area DIY bisa cod atau langsung ke alamat kami di Dusun Rajek Lor RT 2 RW 24 Tirtoadi Mlati Sleman. Namun, bila lokasi anda jauh, cukup menghubungi 087838393451, lalu tranfer ke bri kami, barang akan dkirim kemudian. Salam sukses untuk petani jahe gajah.